Netra, Jakarta – Gubenur Jakarta, Pramono Anung mengungkapkan keinginannya me-rebranding nama Bank DKI setelah terjadinya gangguan layanan JakOne Mobile pada 30 Maret 2025. Namun Pram belum menyebut secara pasti terkait nama baru untuk Bank DKI.
Pram menyampaikan keinginanya itu dalam suatu rapat yang diunggah di akun Instagram pribadinya.
“Kita harus memikirkan untuk mengubah nama DKI ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta, atau Bank Global, sehingga kita lakukan yang namanya rebranding,” kata Pramono seperti dilihat di Instagram pribadinya, Selasa (15/4/2025).
Pram juga menyampaikan keinginannya agar Bank DKI dapat menjadi ikon Jakarta. Dengan rebranding, Pram optimis Bank milik Pempov Jakarta itu dapat menjadi lebih besar dari saat ini.
“Dan nanti kita bangun betul-betul menjadi building-nya Bank Jakarta. Kalau itu kita lakukan, pasti bisa terbang,” jelas dia.
Pada kesempatan itu, Pram turut menyinggung proses rekrutmen Bank DKI yang masih rentan terhadap orang-orang titipan. Pram menyebut Bank DKI tidak diurus secara professional.
“Bank ini (DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang yang bisa mempermainkan itu, dari dalam terutama. Maka sepenuhnya harus dikelola secara profesional. Enggak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi Bank DKI,” ujar Pramono.
Lebih lanjut ia juga menyinggung peringkat Jakarta dalam ranking top kota global selalu mengalami penurunan. Terakhir Jakarta berada di peringkat 54 dunia.
Maka dari itu ia menganggap perlu ada perhatian ekstra, terutama dalam sektor perbankan, yang menurut Pram kerap terjadi masalah di setiap periodenya.
“Ada beberapa hal yang memang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Perbankan, yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya,” tutur Pramono.