Netraworld, Jakarta – Badan pertahanan sipil di Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel pada Minggu dini hari menghancurkan sebagian bangunan rumah sakit di wilayah tersebut. Serangan terjadi setelah Israel menguasai sebuah koridor di Jalur Gaza yang hancur akibat konflik, dan menyatakan akan memperluas operasi militernya.
Mengutip laporan AFP pada Minggu (13/4/2025), badan pertahanan sipil di wilayah yang dikuasai Hamas menyebutkan bahwa angkatan udara Israel menyerang salah satu bangunan di Rumah Sakit Al-Ahli juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis atau Rumah Sakit Arab Ahli yang terletak di Kota Gaza. Di sisi lain, militer Israel masih menyelidiki insiden tersebut.
Serangan berlangsung hanya beberapa menit setelah tentara Israel memperingatkan agar pasien, korban luka, dan pendamping mereka segera mengevakuasi bangunan tersebut.
“Pengeboman menyebabkan bangunan bedah dan stasiun penghasil oksigen untuk unit perawatan intensif hancur,” kata badan tersebut dalam pernyataan resminya.
Rumah Sakit Al-Ahli, yang seharusnya dilindungi oleh hukum humaniter internasional, telah berulang kali menjadi target serangan udara sejak konflik antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023. Militer Israel menuduh Hamas membangun terowongan di bawah rumah sakit dan menggunakan fasilitas medis sebagai pusat komando. Tuduhan tersebut dibantah oleh kelompok Palestina.
Pada 17 Oktober 2023, rumah sakit ini juga mengalami kerusakan besar akibat ledakan di area parkir yang menewaskan puluhan orang. Meski awalnya Israel dituding bertanggung jawab, negara itu membantah dan menyatakan ledakan berasal dari roket salah tembak milik kelompok Islamic Jihad klaim yang didukung oleh Amerika Serikat.
Kantor pers Hamas pada Minggu menuduh pasukan Israel telah menyerang berbagai rumah sakit di Gaza, termasuk Al-Ahli, dengan cara membombardir, membakar, menghancurkan, atau membuatnya tidak dapat beroperasi sejak awal konflik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 28 Maret menyebutkan bahwa hanya 22 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian.
Perang di Gaza meletus setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.218 orang, menurut data AFP berdasarkan sumber resmi Israel.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu melaporkan bahwa sedikitnya 1.563 warga Palestina tewas sejak gencatan senjata berakhir pada 18 Maret, dengan total korban jiwa sejak awal perang mencapai 50.933 orang.