Netranomics, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dirinya baru saja melakukan komunikasi melalui sambungan telepon dengan Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers. Dalam percakapan tersebut, kedua pejabat membahas respons masing-masing negara terhadap kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
“Berbincang via telepon dengan Menteri Keuangan Australia @jim_chalmers_mp membahas situasi terkini dan respons atas kebijakan Trump Tariff yang terus jadi topik hangat beberapa waktu belakangan,” tulis Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati, pada Sabtu (12/4/2025).
Sri Mulyani menjelaskan kepada mitranya di Australia bahwa Indonesia telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing. Beberapa di antaranya berupa deregulasi, penyederhanaan prosedur ekspor-impor, serta penguatan kerja sama ekonomi dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika Latin.
“Saya sampaikan berbagai langkah deregulasi dan penyederhanaan ekspor impor dan investasi untuk menjaga momentum aktivitas ekonomi. Juga pertemuan dengan dunia usaha dan stakeholders untuk merespons bersama perubahan situasi dunia,” paparnya.
“Selain itu, saya juga bagikan hasil dari pertemuan Menkeu @asean yang bertekad memperkuat kerja sama intra ASEAN, dan juga upaya memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan berbagai pihak seperti Uni Eropa, Gulf States, Latin Amerika, serta Kanada,” lanjutnya.
Sementara itu, Jim Chalmers menyoroti kondisi pasar keuangan Australia yang cenderung sensitif terhadap ketidakpastian global, termasuk dampak dari kebijakan tarif Presiden Trump dan eskalasi perang dagang. Meski demikian, ia menilai sektor riil Australia masih berada dalam kondisi stabil.
“Jim menyampaikan tentang reaksi capital Market di Australia yang lebih sensitif terhadap perubahan dan ketidakpastian global, meski kondisi sektor riil di sana masih baik dan relatif stabil,” jelas Sri Mulyani.
Sebagai langkah antisipatif, kata Sri Mulyani, Australia telah menjalin komunikasi dengan sejumlah negara seperti Inggris dan Korea Selatan, serta memperkuat kerja sama dalam kerangka G20.
“Australia juga sudah melakukan komunikasi dengan UK dan Korea Selatan untuk tukar pikiran. Ia menyampaikan, Australia melakukan jalur negosiasi ke Amerika Serikat dan tidak melakukan retaliasi,” ungkapnya.
“Jim juga menyampaikan bahwa Australia akan mengadakan pemilu 3 minggu dari sekarang sehingga dia tidak bisa hadir di G20 Spring Meeting. Namun ia tetap menegaskan perlunya G20 bekerjasama merespons situasi saat ini,” imbuhnya.