Netra, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya akan menerapkan tes kejiwaan untuk calon dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Hal ini dilakukan guna mencegah kejadian di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terulang.
“Kami akan melakukan pemeriksaan mental juga untuk para peserta pendidikan spesialis sehingga peristiwa-peristiwa ini tidak terjadi, tapi kalau tidak secara keseluruhan,” kata Dante, di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/4/2025).
Dante mengatakan tes kejiwaan akan dilakukan saat mulai masuk proses seleksi PPDS. Sehingga dapat ditemukan peserta yang memiliki kelainan sejak awal mungkin. Ia menyebut nama tes nya adalah MMPI, program bekerja sama dengan kurikulum pendidikan anestesi.
“Nanti akan ada seleksi nanti akan ada cek. Namanya MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), MMPI ini pemeriksaan untuk kesehatan jiwa, terlebih lagi untuk yang berkaitan menggunakan obat-obat bius seperti program anestesi ini,” ujarnya.
“Penilaian program MMPI ini, akan menggunakan program MMPI khusus, kita akan bekerja sama kurikulum pendidikan anestesi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dante menjelaskan mengenai tujuan dari program tersebut yakni guna mengetahui calon peserta didik tidak hanya pintar namun sehat secara jasmani dan rohani. Menurut Dante hal ini agar menghasilkan dokter yang dapat bekerja secara profesional.
“Tes MMPI, tes mental untuk peserta didik, tidak hanya mereka pintar, tapi mereka (sehat) secara jasmani dan secara rohani supaya mereka bisa melaksanakan tugas dokter yang mulia. Itu menangani masyarakat dari dalam hati dan tidak menyalahgunakan wewenang sesuai janji dokter,” pungkasnya.