Netra, Jakarta – Pemerintah China mengumukan peringatan kepada warganya yang hendak pergi ke Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul situasi antara dua negara tersebut yang sedang memanas dampak kebijakan tarif tinggi AS.
“Karena kemerosotan hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS dan situasi keamanan dalam negeri di Amerika Serikat, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengingatkan wisatawan China untuk menilai sepenuhnya risiko bepergian ke Amerika Serikat dan bepergian dengan hati-hati,” kata kementerian tersebut seperti dilansir dari Reuters, Kamis (10/4/2025).
Peringatan ini muncul setelah Beijing umumkan tarif timbal balik sebesar 50% untuk barang AS.
Situasi saling balas seperti saat ini bakal merusak hubungan ekonomi yang sudah terjalin keduanya selama puluhan tahun belakang.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan Beijing mengeluarkan aturan peringatan secara terpisah.
Pemerintah Beijing mengutip sebuah RUU yang kini tengah dibahas oleh DPR negara bagian Ohio yang berisi ‘ketentuan negatif terkait China’.
Adapun isi RUU yang disahkan oleh DPR negara bagian AS tengah bulan lalu itu, “mengandung ketentuan negatif terkait Tiongkok dan memberlakukan pembatasan pada pertukaran pendidikan dan kerja sama antara universitas Tiongkok dan Amerika”.
Presiden Donald Trump menambah besaran tarif impor untuk China menjadi 125%. Hal itu dikarenakan China pada Rabu (9/4), mengumumkan tarif balasan untuk AS sebesar 84%. Untuk negara-negara lain yang ditunda kenaikan tarifnya oleh Trump kembali pada tarif universal sebesar 10%.
“Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China kepada Pasar Dunia,”
“Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS dan negara-negara lain tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima,” kata Trump.