Netra, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyebut dirinya tidak takut dengan yang terjadi akhir-akhir ini di pasar modal. Ia menilai bangsa Indonesia punya kekuatan sehingga tak perlu merasa takut.
Prabowo juga menyinggung turunnya nilai pasar saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurutnya publik hanya banyak berkomentar ketika IHSG nilainya turun, namun saat nilai IHSG naik tak banyak berkomentar.
“Saya tuh nggak terlalu takut sama pasar modal karena Indonesia punya kekuatan yang kita sadar ya. Kita jangan punya rasa rendah diri. Kita kayaknya diprogram bangsa kita, elite kita juga bahwa kita ini lemah, kita kalah, kita ini dijajah,” ungkap Prabowo dalam wawancara bersama 7 jurnalis senior, Selasa (8/4/2025).
“Orang selalu bicara kalau pasar saham jatuh, kalau pasar saham naik orang diem. Iya kan? Waktu sempat beberapa hari yang lalu kan turun “uwuwuwuwu” ya kan, ekonomi Indonesia kacau, gelap, Prabowo gagal blablabla. Begitu beberapa hari naik lagi diam nggak ada yang komentar,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan pasar modal adalah pasar saham jadi ada mekanisme pasar yang mengaturnya. Ia menyebut di pasar saham orang ingin mencari untung secepat-cepatnya.
“Pasar modal itu adalah pasar, pasar saham. Pasar saham itu dipengaruhi oleh mekanisme pasar, kadang-kadang naik, kadang-kadang turun. Ada siklus dan itu berjalan. Orang yang masuk pasar saham dia itu cari untung secepat-cepatnya,” sebut Prabowo.
Menurut Prabowo pasar modal atau pasar saham berbeda dengan direct investment. Ia menilai direct investment melakukan investasi secara langsung dan investasinya terprogram, sementara pelaku pasar saham ingin mendapat hasil yang cepat.
“Ini kalau kita bedakan dengan direct investment bedanya adalah ini (saham) cari untung cepat kalau ini (direct invesment) dia punya rencana. ‘Saya bikin pabrik, bahan bakunya ini ‘ Bahan baku bauksit lah, nikel lah, bahan baku batu bara lah. Ini bahan baku, ini pabrik, ini distribusi, marketing, ini untung saya 5 tahun, 10 tahun, 30 tahun. Jadi kita bedakan,” papar Prabowo.
Terakhir Prabowo mengatakan agar bangsa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat sehingga investor akan datang dengan sendirinya. Ia juga menjelaskan beberapa indikatornya, yakni rasio utang rendah, inflasi rendah dan defisit anggaran yang juga rendah.