Netra, Jakarta – Presiden Trump telah meresmikan kebijakan tarif impor baru kepada sejumlah negara. Hal itu membuat heboh dan kepanikan dunia internasional.
Menteri Keuangan AS Scott Bassent mengungkapkan sejumlah negara sedang melobi untuk menurunkan nilai tarif impor ke Amerika Serikat (AS).
“Dia telah menciptakan pengaruh maksimum untuk dirinya sendiri,” kata Bessent dikutip dari Reuters, Senin (7/4/2025).
Trump merespon ajakan lobi dengan tetap bersikukuh pada kebijakan yang sudah ia resmikan tersebut. Trump ingin negara-negara yang ia naikan tarifnya dapat menyeimbangkan neraca dagangnya dengan Amerika Serikat.
“Mereka datang ke meja perundingan. Mereka ingin berunding, tetapi tidak akan ada pembicaraan kecuali mereka membayar kita banyak uang setiap tahun,” kata Trump.
Kebijakan tarif Trump yang sudah berlaku minggu ini langsung berdampak signifikan pada perdagangan saham yang anjlok di Kawasan Asia. Bukan cuma di Asia, bursa saham AS pun alami penurunan tajam.
Para investor di AS mengeluh dan menyatakan kekhawatirannya pada dampak yang akan didapat yakni resesi global. Trump tak khawatir, ia menganalogikan uang seperti obat, uang dapat menahan pertumpahan darah di pasar global.
“Saya tidak ingin ada yang turun. Namun terkadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu,” katanya saat kembali dari bermain golf di Florida.
China sudah melakukan lobi, bersamaan dengan itu China mencari cara hadapi tarif tinggi yang ditetapkan Trump. China akan memberlakukan pungutan balasan. Indonesia sendiri juga sudah melakukan lobi ke pemerintahan AS.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyebut tarif tetap berlaku dan akan terus berlaku sampai berhari-hari dan berminggu-minggu kedepan.
Sementara itu menurut penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hasset, kebijakan ini adalah strategi untuk menekan Federal Reserve AS guna menurunkan suku bunga. Hal ini dilakukan agar penurunan suku bunga dapat terjadi tanpa paksaan politik dari bank sentral.
Terakhir menurut JPMorgan, kebijakan tarif Trump bakal melemahkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS sebesar 0,3%, serta bakal meningkatkan pengangguran sebesar 5,3% dari 4,2% yang terjadi saat ini di AS.
Trump dianggap sudah kehilangan kepercayaan oleh para pemimpin bisnis. Bill Ackman, salah seorang yang mendukung Trump, sudah menunjukan sikap menjauh dan tak mendukung kebijakan dari pemerintahan Trump.