Netra, Jakarta – Imbas kebijakan tarif impor terbaru Amerika Serikat (AS), pasar modal Asia pada Senin (7/4) alami penurunan signifikan. Diketahui Indonesia juga dikenakan tarif impor baru oleh AS yakni sebesar 32%. Kebijakan ini dinilai dapat menimbulkan perang dagang besar-besaran secara global.
Dilansir dari CNN, Senin (7/4/2025), indeks acuan bursa saham Jepang, NIKKEI turun lebih dari 8% tak lama setelah dibuka. Rata-rata saham telah turun di bawah level 33.000 untuk pertama kalinya sejak Agustus 2024.
Indeks TOPIX dalam jangkauan yang luas mencatatkan nilai perdagangan lebih dari 7,5% lebih rendah, tetapi berhasil pulih dari kerugian yang terjadi sebelumnya.
Lalu indeks saham utama Korea Selatan, KOSPI mendapati penurunan sebesar 4,8% dalam waktu yang sangat singkat. Sama seperti yang terjadi di Indonesia, mereka menghentikan perdagangan saham selama 5 menit, agar saham bernilai besar tidak dapat di jual oleh para investor.
Sementara itu, indeks TAIEX di Taiwan alami penurunan sangat ekstrim yakni 9,7%. Saham TSMC dan Foxconn yang alami penurunan paling besar sentuh 10%. Proses perdagangan juga sempat ditangguhkan sementara di sana.
Terakhir di Australia dan Selandia Baru, indeks ASX 200 alami penurunan sebesar 6,3% pada perdagangan pagi ini. Sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru alami penurunan lebih dari 3,5%.
Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesai (BEI) belum membuka penjualan saham Indonesia karena momen libur lebaran. Adapun perdagangan akan kembali dibuka pada Selasa (8/4) sejak pagi hari.