Netra, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menghadiri panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/25). Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak nasional yang berlangsung di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota.
Dalam acara tersebut, Prabowo menyapa dan berdialog langsung dengan para petani. Usai menjajal alat panen modern combine harvester, ia menghampiri tenda petani dan mendengarkan masukan mereka.
Presiden Prabowo tampak bercengkrama dengan akrab bersama para petani. sesekali terlihat Presiden Prabowo tertawa dan menepuk-nepuk pundak petani.
Sejumlah pejabat mendampingi Prabowo, antara lain Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PUPR Dody Hanggodo, Wamentan Sudaryono, Seskab Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Presiden juga berdialog secara virtual dengan perwakilan petani dan kepala daerah, termasuk Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Dalam percakapan tersebut, Muzakir menyampaikan apresiasi atas kebijakan pertanian Prabowo, sekaligus menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi petani di Aceh.
“Segi kendala beberapa di Provinsi Aceh yaitu, pertama irigasi, dan saluran irigasi. Yang kedua pupuk, yang ketiga adalah bajak sawah seperti traktor dan alat pemotong padi, seperti itu Pak Presiden yang diadukan rakyat Aceh,” ujar Muzakir.
Mendengar hal itu, Prabowo mencatat semua masukan dengan pulpen dan buku kecil yang dibawanya.
Sementara itu, petani dari Ngawi menyampaikan rasa puas terhadap kebijakan Presiden, terutama terkait harga gabah dan distribusi pupuk.
“Kami dari petani Ngawi cukup merasa bahagia dengan kebijakan-kebijakan Bapak yang sampai kepada kami yang harga gabahnya Rp 6.500 dan pupuk pun sampai kepada kami dengan mudah Pak,” kata salah seorang petani asal Ngawi.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyampaikan bahwa panen raya ini menjadi simbol keberhasilan musim tanam sekaligus momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku sektor pertanian.
“Panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam, tetapi juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional. Kegiatan panen raya ini pun diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Setelah rangkaian acara selesai, Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Jakarta.