Netra, Jakarta – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkap isi rekaman CCTV terkait kasus tewasnya jurnalis asal Palu, Sulawesi Tengah SW (33) di kamar hotel D’Paragon, Jakarta Barat. Dari rekaman CCTV tersebut ia mengatakan tidak ada orang lain yang masuk ke kamar korban.
Kombes Ade menuturkan saat tiba di lokasi, korban terlihat bersama dengan saksi inisial V. Korban tiba di kamarnya pada pukul 18.50 WIB.
Sejak tiba hingga ditemukan meninggal dunia, dari pantauan CCTV tidak ada orang lain memasuki kamar korban dan korban pun tidak keluar dari kamarnya.
“Berdasarkan analisa CCTV, sejak saksi V bersama korban saat masih hidup pada tanggal 3 April 2025, pukul 18.50 WIB sampai dengan mayat korban ditemukan, tidak ada orang lain yang memasuki kamar korban dan korban juga tidak terpantau keluar kamar,” ujar Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).
Sementara itu, terkat saksi V, Kombes Ade Ary hanya menyebut saksi V merupakan seorang perempuan. Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut keterkaitan antara saksi V dengan korban.
“(Saksi) seorang perempuan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya Seorang pria berinisial SW (33), yang diketahui berprofesi sebagai jurnalis, ditemukan meninggal dunia di kamar Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat malam (4/4).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung menuturkan sejak Sabtu (5/4), jenazah korban sudah berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
AKBP Arfan mengatakan belum ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul meski terdapat sejumlah lebam pada tubuh korban.
“Jenazah lagi di Rumah Sakit Kramat Jati. Keluarga juga sudah mempersilahkan untuk dilakukan autopsi,” ujarnya.
“Lebam di bagian badan. Di badan, tidak ada di muka. Maksudnya (belum) ada bukti penganiayaan, sementara ya. Untuk hasil autopsi kan kita tunggu hasil visum luarnya. Untuk bekas penganiayaan, bekas benda tumpul, belum ada,” pungkasnya.