By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Trump Umumkan Tarif Pajak Impor Baru, Indonesia Kena 32%
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranomics

Trump Umumkan Tarif Pajak Impor Baru, Indonesia Kena 32%

Rezy Rahmat
Last updated: April 3, 2025 9:17 pm
Rezy Rahmat
Published April 3, 2025
Foto: Donald Trump Saat Mempresentasikan Kebijakan Tarif Impor baru - Unggahan di akun X

Netraworld, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru yang mencakup kenaikan 10% terhadap hampir semua barang impor. Selain itu, ia menerapkan skema “Tarif Timbal Balik” untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Contents
Bagaimana Skema Tarif Ini Bekerja?Alasan Pengenaan TarifJadwal Pemberlakuan Tarif BaruAncaman TambahanDampak Ekonomi Global

“Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami,” ujar Trump saat mengumumkan kebijakan tersebut. Ia menjelaskan bahwa dana dari tarif impor akan digunakan untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional AS.

Bagaimana Skema Tarif Ini Bekerja?

Dalam presentasinya, Trump menunjukkan bagan yang menampilkan daftar negara, besaran tarif yang mereka kenakan terhadap barang AS, serta tarif balasan dari AS. Beberapa rincian dalam bagan tersebut antara lain:

  • Inggris dikenai tarif 10%.
  • Uni Eropa dikenai tarif 20%.
  • Indonesia dikenakan tarif 32% sebagai respons atas tarif 64% yang sebelumnya diterapkan Indonesia terhadap barang AS.

Trump menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk keadilan perdagangan. “Mereka mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah?” katanya.

Alasan Pengenaan Tarif

Trump menuding negara-negara lain, terutama China dan Uni Eropa, telah memperlakukan AS secara tidak adil dengan menerapkan tarif yang lebih tinggi pada produk AS. Ia menyebut kebijakan ini sebagai upaya melindungi industri domestik dan mengoreksi defisit perdagangan yang mencapai lebih dari USD 900 miliar pada 2024.

Menurutnya, penerapan tarif akan meningkatkan pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong perusahaan asing untuk berinvestasi di AS. Ia mencontohkan Hyundai, yang menginvestasikan USD 21 miliar setelah kebijakan tarif diumumkan.

Jadwal Pemberlakuan Tarif Baru

Tarif ini akan diterapkan secara bertahap:

  • 3 April (00:00 waktu AS) → Tarif 25% untuk semua mobil impor.
  • 5 April (12:01 waktu AS) → Tarif dasar 10% untuk semua negara.
  • 9 April (12:01 waktu AS) → Tarif “Timbal Balik” dengan besaran lebih tinggi.

Ancaman Tambahan

Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sekunder pada negara-negara yang membeli minyak dari Rusia jika Presiden Vladimir Putin tidak menyetujui gencatan senjata dengan Ukraina. Ancaman ini langsung berdampak pada pasar saham Asia dan Eropa, yang mengalami penurunan tajam.

Dampak Ekonomi Global

Kebijakan tarif Trump mendapat kritik dari para ekonom yang memperingatkan kenaikan harga barang di AS serta kemungkinan pembalasan tarif dari negara lain. Moody’s Analytics memprediksi kebijakan ini dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,6% dan menyebabkan hilangnya 250.000 pekerjaan dalam beberapa tahun ke depan.

Meski begitu, Trump tetap optimis bahwa kebijakan ini akan menguntungkan AS dalam jangka panjang dan membantu mengembalikan keseimbangan perdagangan global.

Related

You Might Also Like

Istana Bantah IHSG Anjlok Karena Pasar Modal Tak Percaya Pemerintahan Prabowo

Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Menteri Capai Rp 9 Juta di Era Prabowo

Trump Tawarkan Keringanan Tarif Pajak Impor jika China Jual TikTok ke AS

Trump Sebut AS Akan Buat Kesepakatan dengan China

IHSG Anjlok 9% Usai Libur Lebaran, BEI Langsung Terapkan Trading Halt

TAGGED:Amerika SerikatDonald TrumpIndonesiaKebijakan Tarif Pajak Impor
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Eks Staf DLH Tangsel Jadi Tersangka Baru Proyek Sampah Rp 75,9 M

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
April 17, 2025
Gibran Ikut Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Partai Aksi Rakyat di Singapura
KSAL Tegaskan Oknum TNI AL Diduga Bunuh Jurnalis di Kalsel Akan Dihukum Berat
Pramono Anung Lantik 59 Pejabat Baru di Pemprov DKI Jakarta
Mata Elang Intimidasi-Rampas Mobil Pajero di Bekasi, Korban Mahasiswa

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?