Netra, Jakarta – Kepala Penelitian Kecerdasan Buatan (AI) Meta, Joelle Pineau mengumumkan berhenti bekerja di perusahaan milik Mark Zuckerberg. Pineau mengumumkan hari terakhir ia akan bekerja di AI Meta adalah pada tanggal 30 Mei 2025 mendatang.
Meta saat ini sedang gencar-gencarnya mengembangkan AI. CEO Mark Zuckerberg memang menargetkan AI Meta sebagai prioritas utama perusahaannya. Ia memang berinvestasi miliaran dolar di pengembangan AI Meta, keinginannya AI Meta dapat menjadi pemimpin pasar mengalahkan OpenAI bahkan juga Google.
Tujuan Meta ialah membuat asisten AI dengan manargetkan 1 miliar pengguna. Selain itu ia sedang berusaha agar AI Meta dapat mencapai kecerdasan umum buatan, sehingga nantinya AI dapat berpikir dan mampu mengambil keputusan seperti layaknya manusia.
“Seiring dunia mengalami perubahan signifikan, seiring kian cepatnya perlombaan AI, dan saat Meta bersiap untuk babak selanjutnya, ini saatnya memberi ruang bagi orang lain melanjutkan pekerjaan itu,” tulis Pineau.
“Saya akan mendukung Anda dari pinggir, karena Anda memiliki semua bahan yang dibutuhkan untuk membangun sistem AI terbaik dunia, dan secara bertanggung jawab menerapkannya ke dalam kehidupan miliaran orang,” lanjutnya.
Joelle Pineau adalah seorang peneliti terkemuka di Meta sejak tahun 2017. Pada 2023 ia memimpin unit penelitian AI fundamental untuk Perusahaan atau disebut FAIR.
Selain itu Pineau adalah Professor Ilmu Komputer dari Universitas McGill, di sana ia juga menjabat direktur laboratorium penalaran dan pembelajaran.
Selain bekerja untuk AI Meta ia juga menangani proyek AI Llama dan perangkat lunak PyTorch.
Sampai saat ini, Pineau tidak menjelaskan alasan mengapa ia berhenti bekerja di Meta. Ia juga tidak membocorkan kepada publik pekerjaan apa yang selanjutnya ia kerjakan, Pineau hanya mengatakan dirinya ingin lebih tenang untuk merenung.