Netra, Jakarta – Jumlah korban jiwa akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar terus meningkat. Mengutip laporan AFP pada Selasa (1/4), pihak junta militer mengonfirmasi bahwa korban tewas telah mencapai 2.056 orang.
Selain itu, lebih dari 270 orang masih dinyatakan hilang sejak gempa terjadi pada Jumat (28/3).
Sebagai bentuk penghormatan bagi para korban, pemerintah Myanmar mengimbau untuk menghentikan aktivitas sejenak pada pukul 12.51 waktu setempat sesuai dengan waktu terjadinya gempa.
Junta militer juga meminta media massa menghentikan siaran sementara serta menampilkan simbol-simbol duka. Doa bersama akan digelar di kuil dan pagoda.
Pemerintah juga menetapkan masa berkabung nasional selama satu minggu. Hingga 6 April, bendera setengah tiang wajib dikibarkan di seluruh kantor pemerintahan sebagai ungkapan belasungkawa atas korban jiwa serta kerusakan akibat bencana ini.
Jumlah korban diprediksi masih akan bertambah, mengingat banyak daerah terdampak mengalami gangguan komunikasi yang menghambat upaya pencarian dan evakuasi.
Sementara itu, ribuan warga Myanmar masih bertahan di luar ruangan karena rumah mereka hancur atau khawatir akan potensi gempa susulan.