Netra, Jakarta – Gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo mengguncang wilayah Laut Banda, Maluku Barat Daya, pada Selasa (1/4/25) pukul 17.15 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemudian memperbarui parameter gempa menjadi magnitudo 6,0.
Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempa terletak di laut, sekitar 93 kilometer timur laut Maluku Barat Daya, dengan kedalaman 157 kilometer.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa menengah yang disebabkan oleh deformasi batuan dalam lempeng (intraslab) di Laut Banda.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust fault),” ujarnya.
BMKG melaporkan bahwa guncangan gempa dirasakan di beberapa wilayah, seperti Tiakur, Pulau Leti, Kota Kupang, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Belu. Berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), gempa ini memiliki intensitas III MMI, yang berarti getaran dirasakan jelas dalam rumah dan terasa seperti truk yang melintas.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa. BMKG juga memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Hingga pukul 17.35 WIB, hasil monitoring belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” pungkas Daryono.