By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Taufik Hidayat Ingatkan PSSI Tak Masalah Naturalisasi, tapi Jangan Lupa Pembinaan
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netrasport

Taufik Hidayat Ingatkan PSSI Tak Masalah Naturalisasi, tapi Jangan Lupa Pembinaan

Rivan Prasetyo
Last updated: March 31, 2025 6:06 pm
Rivan Prasetyo
Published March 31, 2025
Foto: Wamen Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat - Istimewa

Netra, Jakarta – Wakil Menteri (Wamen) Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, ingatkan PSSI jangan melupakan pembinaan. Hal ini terkait dengan gencarnya kebijakan naturalisasi yang dilakukan induk sepak bola tanah air tersebut.

Proses naturalisasi pemain Timnas terakhir dilakukan pada 10 Maret 2025, tiga nama yakni Emil Audero Mulyadi, Dean James, dan Joey Mathijs Pelupessy, disumpah menjadi WNI untuk memperkuat Timnas Indonesia di ronde ke-3 kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.

Beberapa waktu lalu, saat Timnas Indonesia hendak bertanding melawan Bahrain pada 25 Maret 2025, pelatih Timnas Bahrain Dragan Talajic menyinggung tambahan pemain di setiap match yang akan dimainkan Timnas Indonesia.

Taufik Hidayat menyikapi proses naturalisasi tersebut sebagai program yang baik. Taufik mendukung segala program yang dimiliki induk olahraga di bawah Kemenpora.

“Itu yang terbaik semua tahunya, bukan PSSI saja. PBSI mengajukan (program ke) pemerintah kalau itu bagus, yang terbaik buat PBSI kita support. A, B, C, D, sampai Z cabang olahraga yang tahu masing-masing seperti apa. Kita hanya mensupport, itu saja sih,” kata Taufik kepada wartawan, Cipayung, Jakarta.

“Bukan saran dari pemerintah untuk PBSI harus begini, PSSI harus begini. Enggak. Mereka yang punya program, permintaan mereka. Ya, kalau untuk PSSI kan cuma satu kuncinya. Kalau dari pemerintah, dari kita bahwa kita juga harus menguatkan regenerasi atlet yang ada sekarang di sini. Jangan sampai putus. Itu saja sih,” lanjutnya.

Taufik menekankan agar program naturalisasi tak hanya bertujuan mendapat hasil yang cepat, tetapi ia ingin pemain naturalisasi memberi dampak positif bagi pemain lokal terutama pemain muda.

“Ya kalau mau naturalisasi ya monggo saja. Tapi yang di sininya (di Indonesia) juga harus sama-sama jenjang. Yang naturalisasi harus menjadi contoh baik untuk pemain lokal benar-benar Indonesia. Bukan pemain naturalisasi,” katanya.

“Yang di sini harus melihat ke atas bahwa yang pemain junior sampai ke senior saya ingin seperti ini. Biar bisa main di sini. Itu saja sih. Jadi acuan lah. Jadi role modelnya gitu. Ya mudah-mudahan bisa stabil terus,” lanjutnya.

Taufik menambahkan, sebagai Wamen Pemuda dan Olahraga, ia memiliki misi untuk menyusun dan menyelesaikan permasalahan pembinaan yang selama ini tak kunjung menemukan konsep yang pas.

“Kalau saya memikirkan pembinaannya saja. Inginnya lebih baik lagi ke depan. Kalau misalnya Bahrain dibilang 300 juta kok enggak ada ini? Kita enggak ada yang tahu juga,” ujar Taufik.

“Kalau kami berharap pembinaan tetap jalan. Meskipun ada (naturalisasi), tetap jalan. Dikasih kesempatan. Kita merasakan lah. Pasti pro-kontra. Pasti semua enggak ada yang 100 persen setuju. Ada yang setuju juga. Tapi enggak 100 persen setuju juga. Ya PSSI lah yang tahu lebih detail seperti apa,” tambahnya.

Terakhir, ia mengapresiasi langkah naturalisasi yang dilakukan PSSI dan tetap mengimbau agar PSSI memperhatikan pembinaan sedari akar rumput karena menurutnya hal itu akan berdampak baik 4 sampai 8 tahun mendatang.

“Kami cuma berpesan, kami senang dengan PSSI sekarang. Kami bangga. Apalagi menang. Tapi berpesan juga bahwa pembinaan, pembibitan pemain-pemain lokal kita yang asli di sini tetap harus diperhatikan. Karena kalau pengurus cuma sebentar kan? 4 tahun, 8 tahun, 2 periode. Tapi kalau atlet ini panjang, ada lagi, ada lagi, ada lagi. Jangan sampai mereka mati. Itu saja,” pungkasnya.

Related

You Might Also Like

Media Vietnam Puji Performa Timnas Indonesia di Piala Asia U-17: Mengejutkan!

Real Madrid Tanggapi Isu Tolak Main di Final Copa del Rey

Hasil Lengkap UNL Tadi Malam: Ulangan Duel EURO 2024!

Serie A Tunda Sisa Laga Pekan ke-33 Usai Wafatnya Paus Fransiskus

Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Usai Menang Kontra Bahrain

TAGGED:Erick ThohirPSSITaufik Hidayat
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Ketua DPW PSI NTB Dipanggil Polda Metro Soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi

Rivan Prasetyo
Rivan Prasetyo
May 19, 2025
Puan Apresiasi Upaya Efisiensi Pemerintah: Untuk Kesejahteraan Rakyat
Laporkan Roy Suryo Cs, Jokowi: Sudah Menghina Saya
Polisi Ungkap Peran 4 Tersangka Kasus Judol Situs H55 Milik WN China
Usai Bunuh Tante Sendiri, Pelaku Kirim Foto ke Teman dan Ngaku ke Sekuriti

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?