By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Tanggapi Ancaman Trump, Khamenei Siap Beri ‘Respon’ Kuat!
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netraworld

Tanggapi Ancaman Trump, Khamenei Siap Beri ‘Respon’ Kuat!

Rivan Prasetyo
Last updated: March 31, 2025 6:23 pm
Rivan Prasetyo
Published March 31, 2025
Foto: Ayatollah Khamenei - Istimewa

Netra, Jakarta – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa tindakan militer terhadap Iran akan berbuah balasan yang keras. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Khamenei setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman serangan udara.

“Mereka mengancam akan melakukan tindakan jahat. Jika itu terjadi, kami akan memberikan respons yang sangat kuat,” tegas Khamenei mengenai pernyataan Trump yang mengancam Iran dalam pidatonya pada saat Idul Fitri, seperti dilansir AFP pada Senin (31/3/2025).

Ancaman dari Trump untuk menyerang Iran disampaikan dalam wawancara pada Sabtu (29/3), di mana ia menyatakan bahwa Iran akan dibombardir jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya.

“Jika mereka tidak mencapai kesepakatan, maka serangan udara akan dilakukan,” ujar Trump dalam wawancara dengan NBC News.

Selain itu, Trump juga mengancam akan memberlakukan ‘tarif sekunder’ terhadap Iran, meskipun belum jelas apakah serangan yang dimaksud akan dilakukan oleh pesawat militer AS atau dalam koordinasi dengan Israel.

Sejak dilantik pada Januari 2025, Trump telah kembali menerapkan tekanan maksimal terhadap Iran. Pada periode pertama kepresidenannya, Trump menarik AS dari perjanjian nuklir dengan Iran pada 2018 dan mengembalikan sanksi berat terhadap Teheran.

Negara-negara Barat, termasuk AS, telah lama menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa program pengayaan uraniumnya hanya bertujuan untuk keperluan damai.

Kesepakatan nuklir Iran yang tercapai pada 2015 antara Teheran dan negara-negara besar dunia mengharuskan Iran untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pengurangan sanksi internasional.

Pada 7 Maret lalu, Trump menyampaikan bahwa dia telah mengirim surat kepada Khamenei yang berisi ajakan untuk negosiasi mengenai nuklir, sekaligus memberikan peringatan tentang potensi serangan militer jika Teheran menolak.

Surat tersebut kemudian diteruskan ke Teheran pada 12 Maret oleh penasihat Presiden UEA, Anwar Gargash. Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengonfirmasi bahwa Iran telah membalas surat Trump melalui Oman, namun tidak memberikan rincian mengenai isi balasan tersebut.

Araghchi menegaskan bahwa Iran tidak berniat untuk terlibat dalam pembicaraan langsung dengan AS “di bawah tekanan maksimal dan ancaman militer.” Namun, Iran tetap terbuka untuk “negosiasi tidak langsung.”

Oman sebelumnya pernah berperan sebagai perantara ketika hubungan diplomatik AS-Iran terputus setelah Revolusi Islam 1979. Negara-negara Barat juga menuduh Iran mendukung kelompok-kelompok proksi yang mereka anggap sebagai organisasi teroris, untuk memperluas pengaruhnya di Timur Tengah.

Iran dipandang sebagai pemimpin dari apa yang disebut “poros perlawanan” yang menentang Israel, yang meliputi Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan kelompok-kelompok bersenjata di Irak.

“Hanya ada satu kekuatan proksi di kawasan ini, dan itu adalah rezim Zionis yang telah merampas kekuasaan dan korup,” ujar Khamenei, yang kembali menyerukan agar Israel dihancurkan.

Iran tidak mengakui Israel sebagai negara dan memandangnya sebagai musuh utama, yang juga merupakan sekutu terdekat AS di Timur Tengah. Iran sering mengancam untuk menyerang Israel.

Related

You Might Also Like

Perang Dagang Makin Panas, Trump Ancam Naikkan Tarif Impor China Jadi 50%

Tak Manusiawi! Israel Perintahkan RS Terakhir di Gaza Utara Tutup

Piala Dunia Antarklub 2025 Siap Dimulai, Ini 32 Tim yang Lolos

AS Terapkan Tarif Pajak Impor 32%, Ini Kata Dasco

Gempuran Israel di Gaza Terus Berlanjut, Bayi Baru Lahir Jadi Korban

TAGGED:Amerika SerikatAyatollah Ali KhameneiDonald TrumpIran
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

KPK Lakukan Penggeledahan Terkait Kasus Korupsi di Kalimantan Barat

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
April 27, 2025
Prabowo soal Usulan Marsinah Diberi Gelar Pahlawan Nasional: Saya Dukung
Dasco Ungkap Pemerintah Akan Putuskan soal Pengangkatan CPNS-PPPK Pekan Depan
Bansos Kemungkinan Cair di Bulan Mei 2025, Kemensos Sebut Pakai DTSEN
Puan Maharani Ikut Unggah Foto Momen Ultah Didit Prabowo

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?