Netra, Jakarta – Ketua DPP sekaligus juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah, menanggapi rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, pertemuan tersebut hanya tinggal menunggu waktu untuk terealisasi.
Basarah awalnya merespons kehadiran putra Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo, dalam acara halalbihalal di kediaman Megawati. Ia menilai kedatangan Didit sebagai bukti bahwa hubungan baik antara Prabowo dan Megawati tetap terjaga.
“Ya, saya kira itu bentuk dari silaturahmi antara keluarga Pak Prabowo dengan keluarga Ibu Mega atau Soekarnoputri. Karena Ibu Mega berulang-ulang mengatakan bahwa hubungan pribadi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo itu sangat baik sejak dulu hingga sekarang. Dan itu dibuktikan dengan silaturahmi Pak Didit hari ini ke kediaman beliau,” ujar Basarah di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (31/3/25).
Lebih lanjut, Basarah menegaskan bahwa rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo hanya tinggal menunggu waktu.
“Dan saya kira silaturahmi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo itu hanya tinggal menunggu waktu saja,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa Didit sudah lama mengenal Megawati dan berharap hubungan baik antara kedua keluarga tetap terjalin.
“Mudah-mudahan persahabatan dan persaudaraan antara keluarga Pak Prabowo dan keluarga Ibu Mega akan terus terjadi selama-lamanya,” ucapnya.
Diketahui, Didit menghadiri halalbihalal di kediaman Megawati, namun ia enggan memberikan komentar terkait percakapannya dengan Ketua Umum PDIP tersebut.
Selain Didit, sejumlah tokoh juga hadir dalam acara tersebut, di antaranya kader-kader PDIP seperti Bambang Pacul, Ahmad Basarah, Utut Adianto, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Yasonna Laoly, Samuel Wattimena, Ronny Talapessy, Trimedya Panjaitan, Todung Mulya Lubis, Maqdir Ismail, dan TB Hasanuddin.
Hadir pula Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, serta dua menteri kabinet, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.