Netra, Jakarta – Pihak kepolisian mengungkap motif pelaku inisial ZI penganiayaan terhadap korban inisial AYP (3) hingga tewas. Diketahui korban merupakan anak dari pacar pelaku.
Motif pelaku menganiaya korban diungkap oleh Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan Iptu Dearma. Ia mengatakan pelaku menganiaya korban karena lambat makan dan buang air kecil.
“Kesal katanya sama anaknya, karena kan masih anak-anak, makannya lambat, terus kencing,” ungkap Iptu Dearma saat konferensi pers, Sabtu (29/3/25).
Diberitakan sebelumnya Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menuturkan korban tewas di rumah pelaku di jalan Sei Kapuas, Kecamatan Medan Sunggal. Ia menyebut Polrestabes Medan baru menerima laporan mengenai tewasnya korban pada Kamis (27/3).
“Berdasarkan LP (laporan) 27 Maret 2025, kita menerima pengaduan atas kecurigaan luka lebam pada jenazah korban AYP, usia tiga tahun kurang lebih, lalu yang bersangkutan sudah dimakamkan tiga hari sebelum membuat laporan,” kata Gidion saat konferensi pers, Sabtu (29/3/25).
Polisi kemudian melakukan ekshumasi satu hari setelah menerima laporan pada Jumat (28/3). Dari hasil tersebut ditemukan luka lebam di sekujur tubuh korban mulai dari dahi, bibir, lengan, area mata, punggung dan empedu yang pecah.
“Kesimpulannya ada kekerasan yang menyebabkan kematian pada korban, sehingga atas itu kami mengamankan ZI, yang juga tempat di mana korban dititipkan,” ujarnya.
Kombes Gideon mengatakan pelaku ZI sempat tidak mengakui perbuatannya, namun akhirnya pelaku mengaku usai polisi mengonfirmasi dengan metode scientific investigation. Pelaku juga menjelaskan bahwa dirinya sempat membohongi keluarga korban.
“Tadinya (pelaku) nggak ngaku, setelah kita konfirmasi dengan scientific investigation, dia (pelaku) menggunakan handuk, membawa anak sambil digantung menggunakan handuk dari kamar mandi sampai kaki tergantung, itu yang membuat tulang lehernya patah, empedu pecah karena ditendang,” ujarnya.
“Dalam proses sakit setelah dianiaya, barulah ada obat itu. Iya (keluarga dikelabui alasannya korban sakit),” lanjutnya.