Netra, Jakarta – Partai Rakyat Republik (CHP) lakukan aksi demo massal sebagai protes atas penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu. Demo tersebut berlangsung pada Sabtu (29/3) pukul 09.00 waktu setempat yang juga bertepatan dengan malam takbiran atau malam terakhir bulan Ramadhan, di Maltepe, dilansir dari AFP.
Sudah satu pekan lebih masyarakat Turki melakukan aksi protes atas penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu. Diketahui Imamoglu merupakan rival politik Erdogan dari Partai Rakyat Republik (CHP).
CHP menganggap penangkapan Imamoglu yang merupakan kandidat Presiden dari partainya merupakan kudeta terhadap demokrasi. Mengingat penangkapan terjadi mendekati waktu pencalonan kandidat presiden Turki di pemilu 2028.
Kendati ditangkap dan ditahan, CHP tetap mencalonkan Imamoglu sebagai kandidat Presiden dari partainya.
“Pencalonan Imamoglu sebagai presiden adalah awal dari perjalanan yang akan memastikan keadilan dan kedaulatan negara. Ayo pergi ke Maltepe dan memulai perjalanan kita menuju kekuasaan bersama!” kata pemimpin CHP, Ozgur Ozel, dalam tulisannya di X.
Aksi demonstrasi masih terus berlansung sejak penangkapan Imamoglu pada Rabu (19/3).
Tercatat demonstrasi besar terakhir terjadi pada Selasa (25/3) lalu, tetapi kelompok mahasiswa tetap melakukan aksi demonstrasi.
Laporan kepolisian setempat mengatakan ada 511 mahasiswa ditangkap, sedangkan yang ditahan ada 275 mahasiswa. Sementara itu menurut pengacara Ferhat Guzel jumlah mahasiswa yang ditangkap dan ditahan bisa saja lebih banyak dari laporan Kepolisian tersebut.
Sejak demonstrasi pertama kali digulirkan tersebut tercatat hampir 2 ribu orang yang ditangkap. Tak hanya mahasiswa polisi juga menangkap anak di bawa umur, jurnalis Turki dan wartawan asing.
Otoritas Turki dilaporkan menangkap 13 jurnalis asal Turki, mendeportasi koresponden BBC, dan wartawan Swedia.