Netra, Jakarta – Salat Tarawih merupakan ibadah sunah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadan. Tarawih pertama dikerjakan pada malam pertama Ramadan, sementara tarawih terakhir dilakukan pada malam terakhir sebelum 1 Syawal.
Jika Ramadan berlangsung selama 29 hari, tarawih terakhir dilaksanakan pada malam ke-29. Namun, jika Ramadan genap 30 hari, tarawih terakhir akan berlangsung pada malam ke-30, sebelum malam takbiran Idulfitri.
Di Indonesia, penentuan awal bulan Hijriah dilakukan melalui metode rukyat hilal yang ditetapkan pemerintah. Oleh karena itu, kepastian mengenai pelaksanaan tarawih terakhir bergantung pada hasil sidang isbat.
Penentuan Tarawih Terakhir di Ramadan 2025
Karena tarawih terakhir dilakukan pada malam terakhir Ramadan, maka kepastiannya bergantung pada hasil sidang isbat yang digelar malam ini untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.
Jika sidang isbat menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Minggu (30/3/25), maka tarawih terakhir telah berlangsung pada malam ke-29, yakni Jumat malam, (28/3/25). Dengan demikian, malam ini tidak ada salat tarawih.
Namun, apabila hasil sidang isbat menetapkan bahwa Ramadan digenapkan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025, maka tarawih terakhir akan dilaksanakan malam ini, Sabtu (29/3/25).
Di sisi lain, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada (31/3/25). Dengan demikian, menurut Muhammadiyah, tarawih terakhir berlangsung malam ini, Sabtu (29/3/25).
Kesimpulannya, jika pemerintah menetapkan Idulfitri jatuh pada Senin (31/3/25), maka tarawih terakhir masih dilaksanakan malam ini. Namun, jika pemerintah menetapkan Idulfitri pada Minggu (30/3/25), maka malam ini sudah tidak ada tarawih.