Netra, Jakarta – Harga bawang putih di berbagai daerah Indonesia masih tinggi menjelang Lebaran. Saat ini, harga komoditas tersebut berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram (kg), melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan sebesar Rp 38.000 per kg.
Berdasarkan data Pusat Informasi Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per Rabu (26/3/25), harga rata-rata bawang putih di DKI Jakarta mencapai Rp 50.000 per kg. Sementara itu, di Jawa Barat tercatat sebesar Rp 42.966 per kg, dan di Banten berada di angka Rp 42.174 per kg.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan kenaikan harga ini bukan disebabkan oleh kuota impor bawang putih tahun 2025, melainkan karena realisasi impor yang belum optimal.
“Bukan nggak direalisasikan, maksudnya belum semua terealisasi, karena impor kan. Karena barangnya kan impor semua. Jadi mungkin perlu waktu,” ujar Budi saat meninjau Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/3/25).
Untuk menekan harga dan memastikan pasokan tetap terjaga, Budi menyatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan percepatan realisasi impor bawang putih.
“Kita juga terus koordinasikan agar realisasi terus bertambah. Mudah-mudahan harganya normal kembali,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, mengungkapkan bahwa pemerintah telah memanggil para importir bawang putih pada pekan lalu guna mempercepat proses impor.
“Sudah kita panggilin sih importirnya untuk mempercepat itu (realisasi),” ujar Isy.
Ia juga menyebutkan bahwa para importir mengklaim tidak mengalami kendala dalam proses impor. Namun, beberapa importir baru masih mencari pemasok dari luar negeri.
“Mereka bilang nggak ada kendala. Namun ada sebagian yang, importirnya kan baru yang belum dapat pemasok dari sana,” pungkasnya.