Netra, Jakarta – TNI dan Polri berhasil mengevakuasi 8 korban akibat serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Para korban di evakuasi ke RSAD Marthen Indey Kota Jayapura, Papua.
Diketahui pada Jumat (21/3), sekelompok KKB membakar gedung sekolah dan rumah guru di Kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Yahukimo.
Berdasarkan keterangan tertulis Divisi Humas Polri, dikutip pada Senin (24/3/2025), 10 orang korban merupakan guru, tenaga kesehatan (nakes) dan warga setempat. Polri mengutuk kekerasan ini karena menyerang, warga sipil.
“Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua,” tegas Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, dalam rilis Humas Polri.
Menurut Faizal apa yang dilakukan KKB adalah upaya teror menghambat Pembangunan dan kemajuan terutama aspek pendidikan di Papua.
“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” lanjut Faizal.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025 Kombes Yusuf Sutejo mengimbau ke seluruh masyarakat agar tidak terpancing. Menurutnya ini adalah cara KKB memprovokasi masyarakat.
Ia juga menegaskan, aparat terus mengejar para pelaku yang melakukan penyerangan ini.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan propaganda yang menyesatkan. Aparat akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan,” pungkasnya.