Netra, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mendorong pemerintah dan aparat keamanan meningkatkan keamanan terutama untuk guru dan tenaga kesehatan (nakes) di daerah rawan konflik. Hal ini berkaitan dengan penyerangan yang terjadi ke gedung Sekolah dan rumah guru di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3).
“Mendorong kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan perlindungan bagi guru dan tenaga kesehatan di daerah rawan konflik, dan mengusulkan penempatan personel keamanan di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah kejadian serupa,” kata Hetifah kepada wartawan, Senin (24/3/2025).
Ia ingin para guru dan nakes yang mengabdi tidak perlu khawtir soal keamanan sehingga optimal dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya pemerintah dan aparat keamanan perlu menjamin keselamatan guru dan nakes yang ditugaskan di daerah rawan konflik.
“Mendorong pemerintah, khususnya kementerian bidang pendidikan, kementerian kesehatan, dan aparat keamanan, untuk memastikan keselamatan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, dengan menempatkan mereka di lingkungan yang lebih aman dan kondusif sesuai dengan kebijakan penugasan yang tepat,” kata Hetifah.
“Mendesak pemerintah untuk melakukan pendekatan holistik dalam penyelesaian konflik di Papua, tidak hanya menggunakan pendekatan keamanan, tetapi juga pendekatan dialog dan kesejahteraan melalui pendidikan yang berkualitas, fasilitas kesehatan yang memadai, dan pembangunan ekonomi yang inklusif,” lanjutnya.
Sebagai mitra Kementerian Pendidikan, tak luput ia turut mengecam atas aksi penyerangan ini. Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas yang terdampak.
“Mengecam tindakan kekerasan dan pembunuhan yang menimpa guru dan tenaga kesehatan di Papua sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Kami sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas pendidikan dan kesehatan yang terdampak,” kata Hetifah.
Seperti diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penyerangan dengan membakar gedung Sekolah dan rumah guru di Kampung Anggruk, Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan pada Jumat (21/3). Akibat dari serangan itu 10 orang yang merupakan tenaga pendidik, nakes, dan warga setempat menjadi korban.