By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Anies Baswedan Soroti Revisi UU TNI, Ini Katanya
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranews

Anies Baswedan Soroti Revisi UU TNI, Ini Katanya

Rezy Rahmat
Last updated: March 23, 2025 12:36 pm
Rezy Rahmat
Published March 23, 2025
Foto : Meme Anies Baswedan - Akun X Anies Baswedan

Netra, Jakarta – Anies Baswedan menanggapi revisi Undang-Undang (UU) TNI yang belakangan menuai perdebatan di masyarakat. Ia menilai perubahan regulasi tersebut memunculkan banyak pertanyaan mengenai dampaknya terhadap profesionalitas TNI dan sistem demokrasi di Indonesia.

“Revisi UU TNI yang baru disahkan menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah ini benar-benar membawa perbaikan atau malah membuka ruang bagi tantangan baru? Ini adalah tentang menjaga profesionalitas TNI dan kemurnian demokrasi,” tulis Anies dalam unggahannya di akun X, Minggu (23/3/25).

Lebih lanjut, Anies mengingatkan agar revisi itu tidak justru membebani TNI dengan tugas-tugas baru yang dapat mengalihkan fokus utamanya. Ia juga menilai proses rivisi berlangsung sangat cepat.

“Jangan sampai revisi ini justru membebani TNI dengan tugas-tugas baru yang bisa mengalihkan dari fokus utamanya. Salah satu yang jadi perhatian, proses revisi ini berjalan sangat cepat. Publik sulit mengakses draf finalnya, forum diskusi pun minim. Kalau kebijakan dibuat terburu-buru, bagaimana memastikan hasilnya benar-benar baik bagi negara dan utamanya bagi TNI sendiri?” ujarnya.

Selain itu, Anies mempertanyakan mekanisme pengamanan dalam revisi UU TNI agar perubahan yang dilakukan tidak menimbulkan dampak di luar tujuan awalnya. Ia kemudian menyinggung persoalan meritokrasi di dalam tubuh TNI.

“Jika revisi ini bertujuan memperkuat TNI, kita harus pastikan ada rambu hukum yang jelas. Apa mekanisme pengamannya? Bagaimana memastikan bahwa perubahan ini tidak akan membawa dampak di luar niat awal pembuat kebijakan? Selain itu, apakah revisi ini menyelesaikan masalah di internal TNI? Salah satu tantangan besar di TNI adalah meritokrasi dalam jenjang karier. Kita ingin tentara-tentara terbaik mendapat promosi karena prestasi, bukan karena faktor non meritokratik,” kata Anies.

Ia menegaskan bahwa rakyat ingin melihat TNI yang semakin profesional, kuat, serta dihormati baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Karena itu, ia menekankan pentingnya mengawal kebijakan ini dengan cermat.

“Kita semua ingin melihat TNI yang makin profesional, kuat, dan dihormati, baik di dalam negeri maupun internasional. Seluruh rakyat mencintai TNI yang profesional dan berpihak pada rakyat. Maka justru karena itu, kebijakan ini harus dikawal dengan hati-hati,” tambahnya.

Anies lalu mengutip pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang menegaskan prajurit tidak boleh terlibat dalam politik. Menurutnya, prinsip ini harus tetap dijaga.

“Bung Karno pernah bicara, Angkatan perang jangan masuk dan terlibat politik. Jenderal Soedirman, seberapa pun tak setuju dengan keputusan pemerintah, selalu mendukung kewenangan pemerintah yang sah dan berfokus pada penguatan kemampuan utama TNI. Ini adalah warisan yang harus kita jaga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anies menekankan revisi UU TNI seharusnya melibatkan partisipasi publik secara luas. Ia menuturkan keterlibatan masyarakat dalam membahas kebijakan sebesar ini sangat penting.

“Maka, keputusan sebesar ini perlu kehati-hatian. Bukalah ruang diskusi yang lebih luas, saksama, dan partisipatif. Mari diskusikan bersama rakyat, di kampus, di pasar, di warkop. Karena TNI adalah milik rakyat dan bagian dari rakyat. Biarkan rakyat di mana-mana boleh ikut membahas,” katanya.

Anies pun menutup pernyataannya dengan menegaskan tujuan utama dari revisi ini haruslah untuk memperkuat TNI, menjadikannya lebih profesional, serta memastikan Indonesia tetap berpegang teguh pada prinsip keadilan dan demokrasi.

“Semua ini perlu kita lakukan demi TNI yang lebih kuat, lebih profesional, makin dihormati dan makin dicintai. Dan semua ini demi Indonesia yang lebih kuat, lebih stabil, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keadilan dan demokrasi,” pungkasnya.

Related

You Might Also Like

Ketua PN Jaksel Ditangkap Terkait Suap Vonis Lepas Kasus Ekspor CPO

Polisi Sebut Ponakan Bunuh Tante di Bogor Sudah Lama Dendam ke Korban

Usai Mobil Polisi Dibakar, Wawalkot Depok Gandeng TNI-Polri Cegah Kerusuhan

Mensesneg Sebut Presiden Akan Kirim Utusan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Kenapa Satgas IKN Dibubarkan? Ini Penjelasan Kementerian PU

TAGGED:Anies BaswedanPengesahan RUU TNIRevisi UU TNIRUU TNI
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Ngilu! Kakek di Ngawi Datangi Damkar Gara-Gara Kelaminnya Tersangkut Paralon

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
May 14, 2025
KPK Sita Tanah-Uang USD 1,5 Juta di Kasus Jual Beli Gas PT PGN
Dokter PPDS di RSHS Bandung Diduga Rudapaksa Keluarga Pasien, Ini Kata Unpad
Sopir Angkot di Jakarta Selatan Tewas Setelah Menurunkan Penumpang
Anggota MPR RI Nurwayah Kembali Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Jakut

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?