Netra, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengaku heran soal masih adanya kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan inisiatif yang diusung Presiden Prabowo Subianto tersebut tidak akan mengganggu stabilitas perekonomian nasional.
“Bank Dunia mengkritik MBG, dianggap mengganggu kesinambungan fiskal kita,” ujar Misbakhun saat berbicara kepada wartawan, Sabtu (22/3/25).
Politikus Partai Golkar itu menyoroti adanya kekhawatiran program MBG dapat berdampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, banyak pihak terus menyuarakan isu tersebut.
“Sekarang gangguan itu sampai sekarang dibunyikan sehingga dipakai untuk mendistorsi kemampuan fiskal kita, seakan-akan kalau kita menjalankan MBG, fiskal kita terganggu,” ungkapnya.
Misbakhun menegaskan bahwa MBG merupakan program Presiden Prabowo yang bertujuan memastikan anak-anak dan generasi mendatang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Ia menilai tidak seharusnya generasi masa depan mengalami stunting akibat kekurangan gizi.
“Generasi mendatang yang sekarang masih TK, SD, adalah generasi yang perlu diberi asupan gizi cukup. Jangan sampai menjadi generasi kurang gizi. Umur nol sampai 1.000 hari jangan sampai kena stunting,” tegasnya.
Menurutnya, MBG adalah program yang memiliki tujuan mulia, tetapi terus mendapat kritik. “MBG adalah program mulia, tetapi dikritik berkepanjangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Misbakhun menegaskan bahwa program ini sangat penting dalam membangun generasi yang produktif di masa depan.
“Mereka akan menjadi generasi yang produktif ke depan, generasi brilian yang kuat secara fisik dan mental, dan itu tanggung jawabnya ada di generasi sekarang,” tuturnya.
Prabowo Bangga Program MBG Capai 3 Juta Penerima
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kebanggaannya atas capaian program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau 38 provinsi dengan total penerima manfaat mencapai 3 juta orang. Meski demikian, ia mengaku masih belum puas dengan hasil tersebut.
“Kita juga sekarang mulai bangga, makan bergizi gratis sudah menjangkau 38 provinsi dan sekarang sudah 3 juta penerima manfaat. Hanya ini masih belum sebetulnya memuaskan saya, tapi saya mengerti Kepala Badan Gizi Nasional sudah bekerja dengan seluruh jajarannya, ini sudah paling cepat yang bisa kita laksanakan,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/3).
“Dalam Januari, Februari, Maret, dalam 3 bulan mencapai 3 juta penerima manfaat, hanya masalahnya kalau saya datang ke suatu desa atau suatu tempat orang tuanya yang nanya, ‘Pak kami di sini belum terima makan bergizi’,” ujarnya.
Presiden Prabowo mengaku situasi tersebut menjadi perhatian baginya. Ia pun meminta masyarakat bersabar karena cakupan wilayah Indonesia yang luas membuat implementasi program ini memerlukan waktu.
“Jadi ini sesuatu yang mengusik hati saya, mereka dengar di desa sebelah sudah, dengar di sekolah sebelah sudah. Saya sampaikan, ‘Bu, kita berusaha sekuat tenaga tapi kita tidak mungkin seketika, negara kita sangat besar, mohon sabar’,” pungkasnya.