By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Kepala PCO Jelaskan Respon ‘Dimasak Saja’ Terkait Teror Kepala Babi ke Tempo
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranews

Kepala PCO Jelaskan Respon ‘Dimasak Saja’ Terkait Teror Kepala Babi ke Tempo

Rivan Prasetyo
Last updated: March 22, 2025 5:16 pm
Rivan Prasetyo
Published March 22, 2025
Foto: Kepala PCO Hasan Nasbi - Istimewa

Netra, Jakarta – Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi memberikan penjelasan soal respon yang sempat diberikannya terkait kasus teror paket isi kepala babi di Kantor Tempo. Saat itu Hasan sempat memeberikan tanggapan ‘dimasak saja’.

Hasan Nasbi menjelaskan, respon itu diberikannya mengutip dari akun X wartawan Tempo Francisca Christy Rosana yang menjadi korban penerima paket teror kepala babi tersebut.

“Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenernya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu. Saya justru setuju dengan cara dia merespons kiriman kepala babi itu, itu kan cara yang sudah tua, cara-cara sudah lama, dan dengan dia merespons gitu buat saya respons yang bagus,” kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).

Menurut Hasan kiriman paket itu dapat dilihat sebagai teror yang ditujukan kepada Francisca atau Cica. Kendati demikian, Cica menyikapi hal tersebut dengan kelucuan, tidak terlihat rasa takut sama sekali.

“Makanya saya menyempurnakan caranya meresponsnya aja, karena memang yang teror itu, tujuan orang ngasih teror itu menciptakan ketakutan. Justru itu cara melecehkan peneror yang bagus itu dengan cara kaya gitu, cara Francisca itu menurut saya cara bagus untuk melecehkan si pengirim kepala babi itu, dan saya mendukung dia untuk melakukan itu, biar tujuan si peneror nggak sampai kan,” ujarnya.

“Dan kalau saya ya karena saya tahu dari X-nya dia makan daging babi ya saya bilang kalau dikirim gitu cara melecehkan peneror yang lebih paripurna lagi ya dimasak,” lanjut Hasan.

Ia menjelaskan maksud ‘dimasak’ adalah bentuk yang tepat dari Cica kepada peneror. Bagi Hasan hal itu menandakan teror yang dilakukan gagal.

“Saya setuju dengan cara dia (Francisca) merespons teror itu, dan saya ngomong gitu dalam rangka mendukung dia (Francisca) merespons teror itu, bukan menganggap remeh teror ke Tempo, tapi justru si peneror ini harus kita lecehkan, kalau kepala babinya dimasak kan berarti terornya nggak berhasil,” ujarnya.

Terakhir Hasan terus menegaskan bahwa pemerintah mendukung kebebasan pers. Selama ini ia selalu terbuka pada media mana saja, bahkan media yang selalu mengkritisi pemerintah, dan tidak pernah ada sensor atau yang ditutup-tutupi.

“Saya kan sudah bilang bahwa kalau dari pemerintah tidak pernah ada pengekangan apa-apa terkait kebebasan pers. Makanya media media yang paling kritis sekalipun tetap bisa menulis berita, bahkan tetap ada istana, di istana tidak ada sensor media ini kritis, media ini kritis, kan tidak. Sejauh ini bisa liputan di istana dan kementerian lain juga,” ujarnya.

“Kalau dari pemerintah kan sudah terbukti, jadi kalaupun ditanyakan kita pakai bukti aja jawabnya, nggak ada yang disensor, nggak ada yang dihalang halangi, boleh nulis berita bahkan boleh siaran. Sekeras apapun kontennya mereka, itu kan bukti, kalau dari pemerintah penghargaan kebebasan pers itu bukan sekadar teori tapi udah nyata,” pungkasnya.

Related

You Might Also Like

Peserta Cek Kesehatan Gratis Tembus 1 Juta, Ini Cara untuk Ikut Periksa Juga!

Jokowi Unggah Momen Kunjungi Dosen Pembimbingnya di UGM

Polisi Sebut 9 Ribu Kendaraan Masuk Kawasan Puncak Bogor Sejak Dini Hari

Polisi Ungkap Perkembangan Kasus Pelecehan Eks Rektor Universitas Pancasila

Heboh Lucky Hakim Plesiran ke Jepang: Ditegur Dedi Mulyadi, Siap Menghadap

TAGGED:Istana KepresidenanTempoTeror Kiriman Paket Kepala Babi
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Kompolnas Bilang Begini Usai Tinjau TKP Mobil Polisi Dibakar di Depok

Rivan Prasetyo
Rivan Prasetyo
April 21, 2025
Polemik RUU TNI: DPR Paripurna Hari Ini, Komnas HAM Minta Proses Diperpanjang
39 Vila di Bogor Disegel, Diduga Langgar Aturan Daerah Aliran Sungai
KPK Sita Motor-Barbuk Elektronik Saat Geledah Rumah RK Terkait Korupsi BJB
Polda Metro Ungkap Berhasil Tangkap Ratusan Pelaku Narkoba dalam Satu Pekan

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?